Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

UNTUK MAHASISWA MAGISTER ILMU LINGKUNGAN ANGK 22

Ada 4 tulisan, tolong dibuat reviewnya, masalah infrastruktur yang kurang terurus apa akibatnya terhadap mutu lingkungan hidup, misalnya - untuk suply barang ekspor sejauh 140 km, di Indonesia angkutan barang hanya mampu ulang alik 2x, sedangkan Malaysia dan Cina bisa 4x, dari sisi harga jelas menjadi lebih tinggi, dari sisi lingkungan (?) - (mungkin) pencemaran udara, sebab lambatnya kendaraan berkorelasi thd peningkatan polusi (polusi lho ya...bukan polisi, haha). Nah silahkan baca dng seksama, buat reviewnya yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Selamat berfikir, kumpulkan 20 Mei 2009 (pas hari Kebangkitan Nasional), terima kasih. Hancur Pasca-Otonomi Daerah Jumat, 24 April 2009 04:18 WIB Rakyat di daerah yang berharap mendapat pelayanan lebih baik pascadesentralisasi ekonomi nyatanya hanya mendapat janji-janji. Hampir di seluruh belahan Nusantara, rakyat masih hidup dengan infrastruktur dasar yang minim. Otonomi daerah hanya memberi angin segar pada elite birokrasi lokal. Sementa

MODUS PENIPUAN MODEL BARU - HATI HATI

Rabu, 22 April 2009 | 19:52 WIB   TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Kepala Cabang Bank Rakyat Indonesia Tasikmalaya Dedy Iskandar mengungkapkan, sekarang ada modus baru penipuan melalui anjungan tunai mandiri atau ATM. Modus tersebut dilakukan pelaku dengan cek palsu yang sengaja dijatuhkan untuk ditemukan oleh orang lain.   Cek itu bersama dokumen lain seperti surat izin usaha perdagangan (SIUP ), tanda daftar perusahaan (TDP), dan nomor telepon seluler sengaja dijatuhkan oleh pelaku. Diharapkan, korban yang menemukan cek itu akan menelepon pemilik cek tersebut yang merupakan pelaku kejahatan.   Si pelaku kemudian akan memandu korban untuk ke ATM seolah-olah dia akan memberikan ucapan terima kasih kepada penemu cek dengan mentransfer uang. Padahal, ketika di ATM pelaku akan memandu korban untuk mentransfer uang kepada pelaku.   "Sepertinya cek palsu tersebut sengaja dijatuhkan oleh seseorang. Pernah ada orang yang menukarkan cek dari Manokwari tetapi setelah diperiksa ternyata cek it

Jalan - jalan ke Indonesia Timur

Gambar
Papeda, makanan khas Papua, terbuat dari SAGU, kalau kita di Jawa mungkin menyebutnya Pati Kanji,....betul2 persis kayak pati kanji, gak ada rasa apa2 seperti nasi/jenang, baru enak kalau dicampur dengan lauk......nah pilihlah lauk yang enak dan sesuai selera anda, seperti makan nasi lah, kalau nasi doang ya gak enak, kalau lauk ayam goreng jadi enak.... Pandangan dari udara kondisi kota Timika, wilayah ini memang menjadi lebih berdaya, lebih punya uang karena ada Freeport, tapi lihat, ada luapan lumpur hasil pengerukan tambang, yang saya perkirakan luasnya melebihi luapan Lumpur Lapindo di Sidoarjo,...wouw Ini lauk yang cocok buat PAPEDA, sayur ikan kuning....sedap, pedas, panas Bandara Sentani, jaraknya dari kota Jayapura sekitar 40 km, taksi ke kota Rp 300.000, perjalanan panjang, naik turun bukit, menelusuri Danau Sentani, sayang wajah danau sudah banyak tertutup bangunan.........perlu adanya PBS (Peraturan Bangunan Setempat) di sekitar Danau Sentani Bersama teman (Herman) siap men

JALAN - JALAN KE PAPUA

Gambar
Jalan-jalan ke Papua, ternyata kota Jayapura kondisinya seperti Kota Semarang, hanya pantainya lebih bersih, dan lalu lintasnya lebih sopan. Suasana kota bawah dan kota bukit persis seperti di Semarang. Turun masuk kota, seperti kalau saya berangkat kantor dari Banyumanik ke Pleburan turun lewat Gombel, bisa lihat kota bawah, lihat laut, dsb.

BANGUNAN KUNO DI SEMARANG

Semarang pernah menjadi sebuah kota pelabuhan penting di masa lalu, tapi ia bukan satu-satunya. Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia punya banyak kawasan seperti itu; ada Sunda Kelapa di Jakarta dan Tanjung Perak di Surabaya. Proses penetrasi budaya asing terjadi di semua tempat itu, dan bekas-bekasnya masih terlihat, terutama dalam bentuk bangunan-bangunan tua. Yang membuat ‘Kota Lunpia Semarang’ spesial adalah, banyak dari warisan masa lalunya masih lestari hingga kini. Yang saya maksud ‘masa lalu’ bukan hanya dari awal abad ke-20, tapi jauh ke belakang hingga ke masa 300 tahun silam. Bangunan-bangunan tua tetap kokoh berdiri meski para arsitek dan buruh yang membangunnya telah mangkat. Mereka bertahan melawan waktu, dari zaman Kerajaan Mataram, ke masa penjajahan, hingga ke masa sekarang. Jika banyak orang bilang bangunan tua lebih kuat dibanding bangunan zaman sekarang, Semarang adalah buktinya.  Itulah yang mungkin membuat banyak orang terkesan dengan Semarang. Arsitektu

Dari Ustadz Yusuf Mansur

TIDAK  sedikit manusia yang disorientasi dalam hidupnya. Kosong, kering, gersang, tanpa makna. Karena hidup tanpa Allah. Tulisan ini akan menyoroti bagaimana hidup dengan berpola tauhid. Termasuk perkara tauhid adalah menyandarkan semua urusan kepada Allah sahaja. Banyak orang berikhtiar, berikhtiar saja. Dia tidak melibatkan Allah.  Betul memang, dunia ini sudah dibuat-Nya berjalan dengan sunnatullaah-Nya. Siapa yang bekerja, maka dia gajian.   Siapa yang belajar, maka ia mendapatkan ilmunya. Siapa yang berusaha, berniaga, maka ia mendapatkan keuntungan. Siapa yang berobat, maka ia temukan kesembuhan.  Kira-kira begitulah ragam sunnatullah-Nya. Meskipun ada sebaliknya yang juga merupakan sunnatullaah-Nya juga. Maka, siapa yang melibatkan Allah, maka di dalam ikhtiarnya, ada Allah. Dan Allah, berarti ibadah dan keberkahan. Ikhtiarnya menjadi ibadah dan mengandung keberkahan. Sungguhpun ia tiada hasil. Kelak akan ada juga pertanyaan, kedudukan ikhtiar di mana? Kedudukan ikhtiar adalah m