Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2007

Banjir Semarang

Gambar
Penelitian ini masih dalam proses untuk diterbitkan (insya Allah 2008 benar-benar bisa terbit) Semarang termasuk wilayah pesisir. Lingkungan pesisir pada umumnya memiliki bentuk lahan antara lain : teras marin, gisik, dataran aluvial pantai, dan delta (Sutikno, 1983). Dari bentuk lahan tersebut yang sering digunakan untuk permukiman adalah pada bentuk lahan beting pantai dan gisik pasiran. Kedua bentuk lahan inilah yang memberikan kemungkinan yang baik untuk lokasi permukiman karena unsur medan yang bebas dari genangan air, serta di dalamnya terkandung kantong-kantong air tawar untuk ke­perluan sehari-hari (Sandy, 1977:8). Kenyataan sekarang yang terlihat ternyata daerah tersebut saat ini juga tergenang oleh banjir. Sejak awal tahun 1971 banjir yang secara rutin ter­jadi setiap tahun di kota Semarang, mulai menyebar ke berbagai tempat yang sebelumnya tidak pernah terkena banjir, terutama di dataran aluvial pantai daerah tersebut. Banyak daerah yang dulunya berfungsi sebagai tempat pena

Tata Ruang Berbasis Kesesuaian Lahan

Diterbitkan oleh: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Cetakan Pertama : 2005 Jl. Imam Bardjo, SH Telepon (024) 8450378 Semarang ISBN : 979.704.306.1 Buku ini dapat dipesan melalui Perputakaan Program Magister Ilmu Lingkungan UNDIP Jalan Imam Bardjo, SH - SEMARANG RINGKASAN Dalam Undang-Undang No. 24 tahun 1992 disebutkan bahwa tata ruang adalah wujud struktural dan pola pemanfaatan, baik direncanakan atau tidak. Sedankan penaaan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Ruang yang ditata dalam bentuk rencana tata ruang karena itu menjadi guidance dan dasar dalam pemanfaatan ruang. Dalam AMDALpun disebutkan bahwa salah satu pertimbangan apakah sebuah rencana kegiatan layak dilaksanakan atau tidak ditentukan berdasarakan peruntukan ruang. Namun demikian dalam praktek banyak terjadi penyimapangan dalam penngunaan ruang. Jika ditelusur, terdapat dua sebab utama. Pertama, dokumen tata ruang tidak disertai dengan informasi tentang da

Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Unit Sekolah Baru

Gambar
Cetakan Pertama: Februari 2007 Pertama kali diterbitkan oleh Badan Penerbit Universitas Diponegoro Jalan Imam Bardjo, SH No. 1, Kotak Pos 270 Telepon (024) 311520 – Biro Rektor UNDIP SEMARANG ISBN : 979-704-476-9 Buku ini dapat dipesan pada Perpustakaan Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNDIP, Jalan Hayam Wuruk 5 Semarang Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan/pelibatan masyarakat dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan serta mampu untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi baik secara langsung maupun tidak langsung sejak dari gagasan, perumusan kebijaksanaan, hingga pelaksanaan program. Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) Proyek Perluasan dan peningkatan mutu SLTP/MTs dengan mekanisme Partisipasi Masyarakat sangat baik untuk dilaksanakan. Hal ini terlihat dari partisipasi masyarakat mulai dari tahap awal proyek sampai penyelesaian. Dari partisipasi yang dilakukan dapat dilihat bahwa masyaraka

Biografi

Gambar
PARFI KHADIYANTO, adalah dosen pada Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro, yang mengajar pada program studi Diploma III, Diploma IV, S1 PWK, dan S2 Magister Perencanaan Wilayah dan Kota. Disamping itu juga mengajar pada Magister Teknik Arsitek-tur FT – UNDIP, dan Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro. Lahir di Jogyakarta, tanggal 16 Oktober 1955, beragama islam, istri satu anak 2 (anak nomor 1 = perempuan, kuliah di Fakultas Kedokteran UNDIP, dan yang nomor 2 = laki-laki kuliah di Fakultas Teknik Industri FT UNDIP). Pendidikan S1 Teknik Arsitektur UGM angkatan tahun 1974, dan S2 di Magister Ilmu Lingkungan UGM angkatan tahun 1988. SMA di SMA Negeri TELADAN Gampingan Jogyakarta, angkatan tahun 1971, SMPN 5 Jogya, dan SDnya di SD Tamansiswa Ibu Pawiyatan - Mergangsan Jogyakarta, masih mengalami diajar oleh Nyi Hajar Dewantoro untuk mata pelajaran Kesenian/Tari/Nembang di Pendopo Agung Tamansiswa. Pada periode tahun 1999 sampai 2003, bertuga

Sejarah Qurban

Gambar
SEJARAH DISYARIATKANNYA QURBAN Pada suatu hari Nabi Ibrahim mimpi akan menyembelih putranya yang bernama Ismail, lalu dibicarakan dengan puteranya. Putera Nabi Ibrahim taat dan siap dengan katanya : “Kalau memang Allah SWT yang menyuruh ayah untuk menyembelih saya, laksanakanlah.” Lalu Nabi Ibrahim membawa putranya ke suatu tempat. Ketika pisau sudah diletakkan dileher Nabi Ismail, tiba-tiba Qibaslah yang terpotong sedang Nabi Ismail selamat. Qurban yang disyariatkan kepada ummat Nabi Muhammad SAW untuk mengingatkan kembali nikmat Allah kepada Nabi Ibrahim AS karena taat dan patuhnya kepada Allah SWT dan untuk bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allah. Qurban dari segi bahasa artinya dekat, mendekatkan diri. Sedang menurut syara’ berarti menyembelih hewan dengan tujuan untuk ibadah kepada Allah SWT pada hari raya Idul Adha yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah dan dinamakan hari Nahar, dan hari-hari Tasriq yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Qurban disebut juga Udh-hiyah. Hukum b

Kisah Perjalanan Haji Tahun 1998

Gambar
Saya bersama istri mulai mendaftar haji sekitar bulan September 1997, saat pendaf-taran berlangsung nilai rupiah terhadap dolar Amerika masih sekitar Rp 2.350,00 per 1 $ US, jadi ongkos naik haji ditetapkan oleh pemerintah sebesar delapan juta lebih sedikit (nilai nominal riilnya sudah agak lupa). Alhamdulillah saya dan istri masih dapat tempat, meskipun harus berdesakan di Bank untuk berebut mendapat urutan depan, sehingga dari pagi sudah ngantri di depan loket pembayaran Bank, sehingga bisa berangkat pada periode haji tahun 1998. Banyak kisah menarik yang saya alami ketika akan pergi haji, antara lain, ketika mau melunasi biaya haji sebesar sekitar Rp 17 juta, tetangga belakang rumah datang menawarkan rumahhnya untuk dijual dengan harga Rp 35 juta, dia bilang karena Pak Parfi tetangga bisa ditawar, dia patok harga menjadi 30 juta rupiah. Dalam hati saya, mungkin kalau saya tawar 25 juta rupiah pasti akan dikasihkan, tetapi kalau saya beli rumah tersebut, saya nggak jadi pergi haji –

Bawah Tenggelam, Atas Terjarah

BAWAH TENGGELAM, ATAS TERJARAH Oleh: Parfi Khadiyanto Pemanasan global bakal menenggelamkan pulau-pulau kecil di seantero dunia termasuk pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia, berdasarkan catatan konon Indonesia akan kehilangan sekitar 2000 pulau kecilnya. Kenaikkan permukaan laut ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu karena suhu naik maka air laut permukaan akan memuai, pemuaian ini akan menambah volume yang pada gilirannya akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Bisa jadi, dengan naiknya suhu akan menyebabkan lelehnya sebagian dari es abadi yang terdapat di Antartika, melelehnya es ini akan menambah volume air laut dan akhirnya juga akan menaikkan permukaan air laut. Ini semua adalah pengaruh yang ditimbulkan pada permukaan bumi bagian bawah, yaitu permukaan tanah yang berhubungan langsung dengan laut. Ternyata bagian muka bumi yang ada di atas, yaitu di pegunungan juga mengalami pengaruh buruk akibat pemanasan global. Struktur vertikal atmosfer bumi terdiri atas lapisan tr