MODUS PENIPUAN MODEL BARU - HATI HATI
Rabu, 22 April 2009 | 19:52 WIB
TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Kepala Cabang Bank Rakyat Indonesia Tasikmalaya Dedy Iskandar mengungkapkan, sekarang ada modus baru penipuan melalui anjungan tunai mandiri atau ATM. Modus tersebut dilakukan pelaku dengan cek palsu yang sengaja dijatuhkan untuk ditemukan oleh orang lain.
Cek itu bersama dokumen lain seperti surat izin usaha perdagangan (SIUP ), tanda daftar perusahaan (TDP), dan nomor telepon seluler sengaja dijatuhkan oleh pelaku. Diharapkan, korban yang menemukan cek itu akan menelepon pemilik cek tersebut yang merupakan pelaku kejahatan.
Si pelaku kemudian akan memandu korban untuk ke ATM seolah-olah dia akan memberikan ucapan terima kasih kepada penemu cek dengan mentransfer uang. Padahal, ketika di ATM pelaku akan memandu korban untuk mentransfer uang kepada pelaku.
"Sepertinya cek palsu tersebut sengaja dijatuhkan oleh seseorang. Pernah ada orang yang menukarkan cek dari Manokwari tetapi setelah diperiksa ternyata cek itu palsu sehingga kami tolak," kata Dedy saat coffee morning di aula Kantor Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Rabu (22/4).
Kepala Urusan Bidang Operasi (Kaur Bin Ops) Polres Kota Tasikmalaya Iptu Rusdiyanto menambahkan, Polres Kota Tasikmalaya juga pernah menemukan kasus seperti itu pada Januari 2009. Ketika itu ada warga yang melapor telah ditipu Rp 2 juta dengan cara mentransfer uang melalui ATM oleh seseorang.
Sebelumnya, ia menemukan cek serta beberapa dokumen lainnya dengan identitas dan nomor telepon seluler pemilik cek. Setelah menelepon nomor yang tertera korban pun dipandu oleh pelaku untuk ke ATM dan mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. "Ketika kami lacak nomor telepon seluler pelaku ternyata nomornya tidak diregistrasi, " kata Rusdiyanto.
Dua minggu setelah menerima laporan itu, kata dia, polisi juga menerima laporan serupa. Hanya saja pada laporan kedua orang yang menemukan cek palsu belum sempat mentransfer uang kepada pelaku.
Kepala Polres Kota Tasikmalaya AKBP Aries Syarif Hidayat mengatakan, modus yang dilakukan pelaku kejahatan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Bahkan, terkadang polisi pun ketinggalan satu dua langkah di belakang dari pelaku.
Aries mengatakan, yang terpenting perbankan menjaga kehati-hatian jika menemui adanya kejanggalan. Selain itu, masyarakat juga jangan sungkan untuk melapor kepada polisi bila menemukan hal-hal yang mencurigakan.
Ditambahkan Aries, perbankan diharapkan dapat melengkapi kantornya dengan CCTV, tidak hanya di dalam ruangan melainkan juga di luar bangunan kantor. Sebabnya, selama ini kejadian pencurian terhadap nasabah bank seringkali terjadi di luar gedung bank sesaat setelah nasabah mengambil uang dari bank. "Pemasangan CCTV akan semakin memudahkan polisi mengidentifikasi pelaku kejahatan," kata Aries.
Komentar