PERLUASAN BANDARA AHMAD YANI SEMARANG

Mudah-mudahan dengan memperluas bandara yang ada di dalam kota tidak akan menimbulkan dampak serius pada lingkungan sekitarnya. Bandara pada posisi lokasi yang strategis, mudah dijangkau, dekat dengan pusat kegiatan bisnis, kalau jalan menuju ke lokasi tidak ditata dengan baik, hanya akan menambah kemacetan lalu-lintas, dan polusi kebisingan. Sudahkah banjir ‘rob’ maupun banjir genangan hujan teratasi di areal jalur menuju bandara? Kalau belum, kedekatan lokasi tidak menjamin tercapainya waktu tempuh yang singkat dalam perjalanan ke bandara.

(Suara Merdeka, 10 Januari 2009) Perluasan Bandara Ahmad Yani bakal mencaplok sekitar 7 hektare lahan di Kelurahan/Kecamatan Tugu. Lahan tersebut untuk membangun Instrument Landing System atau alat pemandu pendaratan pesawat. Kepala Bidang Perhubungan Udara, Dishubkominfo Provinsi Jateng, Ir Bona Manurung MT mengatakan, pembebasan lahan tersebut rencananya dilaksanakan Februari mendatang. Untuk itu telah disediakan anggaran Rp 3,4 miliar, yang bersumber dari APBD. Disebutkan, secara keseluruhan pembebasan lahan tambak untuk perluasan bandara telah mencapai kurang-lebih 100 hektare. Lahan yang berada di wilayah kelurahan Tambakharjo, Jrakah, dan Tugu itu dibebaskan oleh P2T. Dari luasan itu sekitar 30 hektare sudah diuruk untuk pembangunan landasan pacu. Sebanyak 63 hektare lahan yang akan dipakai untuk pembangunan apron masih dalam proses pembebasan.

Komentar

MAZZBUDDY MPWK mengatakan…
Memang, sangat terasa jika kita landing. Pilot terasa buru-buru ngerem pesawatnya agar cepet berhenti. Ini membuktikan kalau landasan pacu di Ahmad Yani pendek. Perpanjangannya arah ke laut ya???. Semoga tidak merusak lingkungan.

Postingan populer dari blog ini

Gerakan Tanah (Longsoran)

SEMAR

TATA RUANG BERBASIS PADA KESESUAIAN LAHAN