(tulisan 1) BAGIAN KE SATU PENGERTIAN TENTANG RUANG, TATA RUANG, dan PENATAAN RUANG Dari yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang dalam Bab I Ketentuan Umum disebut-kan bahwa apa yang dimaksud dengan ruang, tata ruang, dan penataan ruang adalah sebagai berikut: RUANG: Adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mah-luk hidup lainnya hidup dan melakukan kegiat-an serta memelihara kelangsungan hidupnya. Ruang daratan adalah ruang yang terletak di atas dan di bawah permukaan daratan terma-suk permukaan perairan darat dan sisi darat dari garis laut terendah. Ruang lautan adalah ruang yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut dimulai dari sisi laut garis laut terendah termasuk dasar laut dan bagian bumi di bawahnya. Ruang udara adalah ruang yang terletak di atas ruang daratan dan atau ruang lautan dan melekat pada bumi. Ruang daratan, ruang lautan, dan ruang ...
SEMARANG METRO 04 Juli 2011 Rame Kondhe Adus Rak Adus Kudu Mbayar Kandhane Hartono JAMAN Lik Dul ijik cilik, banyu ledeng rak entuk dienggo sembarangan. Banyu ledeng entukke mung nggo masak tok. Kejaba jumlahe sithik, ijik ndadak ngangsu nganggo pikulan barang. Sarakke rak kabeh omah ndhuwe ledeng. Nek wegah ngangsu, ya kudu tuku banyu sing diiderke nganggo songro. Banyu ledeng dienggo ngumbah brompit wae rak entuk, apa maneh dienggo nyirami tanduran. Nek ameh ngumbah brompit apa pit onthel kudu lunga kali. Kae lho nggon cedhake pintu air Imam Bonjol. Kaline cethek, banyune bening banget. Akeh becak mbek bemo sing dikumbah nggon kana. Saiki banyune wis rak apik, malah kadang ambune badheg banget. Jare Lik Dul, Yu Nah saiki wegah masak nganggo banyu ledeng. Lha wis piye, panci mbek ceret nek dienggo nggodhog banyu ledeng cepet kandel merga akeh kerake. Ibu-ibu saiki nek masak nganggone banyu isi ulang. Sing sugih sithik nganggo banyu galonan sing mereke terkenal. ”Saiki...
Hadits Abu Sa'id al-Khudri radliyallah 'anhu, Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang meniup DI DALAM air minum." (HR. al-Tirmidzi no. 1887 dan beliau mensahihkannya) meskipun panas, jangan meniup makanan atau air minum. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang sahabat2nya meniup air panas yg akan diminum.. Belakangan baru diketahui ternyata air panas (H2O) bertemu (CO2) yang dihembuskan mulut mengeluarkan (CO2), akan menghasilkan H2CO3, asam karbonat, jika asam karbonat ini masuk kedalam tubuh manusia, bisa mengakibatkan penyakit jantung. SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALAA ILAHA ILLA ALLAH WA ALLAHU AKBAR
Komentar