Professor Johannes Surya (kiriman teman MIIAS)
sy terharu dengan usaha Professor Johannes Surya. Beliau
adalah doktor yang cum-laude dari College of William and Mary, Virginia USA.
Berasal dari keluarga yang prihatin dari sejak kecil dan krn ini mungkin
beliau lebih peka dengan lingkungan sekitar.
Menurut beliau (yg pernah sy tonton di Kick Andy), bahwa tidak ada
siswa/mahasiswa yang bodoh. Yang terjadi adalah siswa itu belum
mendapatkan guru/dosen yang dapat menjelaskan dengan pemahaman
yang "make sense".
jadi pengajar yang baik adalah salahsatunya memiliki kemampuan mengadaptasi
kompleksitas dari defenisi2, hukum2 alam menjadi simplisitas yang
bisa masuk dalam alur logika yang sedang diajar. Sesederhana apapun alur
logika si pembelajar, si pengajar harus bisa masuk ke alur itu.
Professor Surya sudah bisa membuktikan ini. Masuk ke alur berfikir anak2
SD di Tolikara, (lebih terpencil di Papua, pulau paling terbelakang di Indonesia).
Sesungguhnya, upaya Professor Surya sebunyi dengan filosofi Einstein dengan
mottonya "make it simple but not simplifying"..Fenonema fisika dan mathematika
ternyata bisa dimasukkan dalam alur logika anak2 di Tolikara. Ide beliau adalah
PEMBELAJARAN GASING (Gampang, Asyik dan Menyenangkan).
Kira2 bagaimana dengan upaya kita sebagai dosen di kampus2?
Mungkin sudah dianggap "lebay" jika masih dosen killer minded, senang dan bangga
jika mahasiswanya dapat nilai rata kanan hehehehe (D dan E). Tantangan
kita semua bisa memulai pembelajaran GASING.
Jika Anis Baswedan sudah memulai gerakan "Indonesia Mengajar" (agak tersedot ke
politisasi), maka Professor Surya sudah berkarya dan jauh dari Du-gem (dunia gemerlap)
politik tanah air.
Salut utk professor Surya......
adalah doktor yang cum-laude dari College of William and Mary, Virginia USA.
Berasal dari keluarga yang prihatin dari sejak kecil dan krn ini mungkin
beliau lebih peka dengan lingkungan sekitar.
Menurut beliau (yg pernah sy tonton di Kick Andy), bahwa tidak ada
siswa/mahasiswa yang bodoh. Yang terjadi adalah siswa itu belum
mendapatkan guru/dosen yang dapat menjelaskan dengan pemahaman
yang "make sense".
jadi pengajar yang baik adalah salahsatunya memiliki kemampuan mengadaptasi
kompleksitas dari defenisi2, hukum2 alam menjadi simplisitas yang
bisa masuk dalam alur logika yang sedang diajar. Sesederhana apapun alur
logika si pembelajar, si pengajar harus bisa masuk ke alur itu.
Professor Surya sudah bisa membuktikan ini. Masuk ke alur berfikir anak2
SD di Tolikara, (lebih terpencil di Papua, pulau paling terbelakang di Indonesia).
Sesungguhnya, upaya Professor Surya sebunyi dengan filosofi Einstein dengan
mottonya "make it simple but not simplifying"..Fenonema fisika dan mathematika
ternyata bisa dimasukkan dalam alur logika anak2 di Tolikara. Ide beliau adalah
PEMBELAJARAN GASING (Gampang, Asyik dan Menyenangkan).
Kira2 bagaimana dengan upaya kita sebagai dosen di kampus2?
Mungkin sudah dianggap "lebay" jika masih dosen killer minded, senang dan bangga
jika mahasiswanya dapat nilai rata kanan hehehehe (D dan E). Tantangan
kita semua bisa memulai pembelajaran GASING.
Jika Anis Baswedan sudah memulai gerakan "Indonesia Mengajar" (agak tersedot ke
politisasi), maka Professor Surya sudah berkarya dan jauh dari Du-gem (dunia gemerlap)
politik tanah air.
Salut utk professor Surya......
Komentar