30% Hutan di Gunung Merapi Rusak
Hutan negeara di kawasan Gunung Merapi mengalami kerusakan yang cukup parah sekitar 30 persen dari totol area seluas 270 hektare. Hutan yang berada di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara, tepatnya di Kecamatan Srumbung dan Dukun, Kabupaten Magelang.
Menurut Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat, kerusakan lebih diakibatkan penambangan liar dan penjarahan kayu. ''Mereka ada juga yang menambang dipinggiran hutan kemudian menggerus area hutan. Lantas kayunya ditebang dan ditimbun dalam truk yang bermutan pasir,'' katanya.
Hutan pinus itu, lanjut dia, memberikan manfaat besar bagi kelestarian alam. Namun sayang setiap tahun jumlahnya terus berkurang dan kerusakan alamnya semakin mengkhawatirkan.
Dia mencontohkan, lingkungan di sekitar Taman Wisata Monumen Tugu Soeharto Jurangjero yang berada di kaki Gunung Merapi rusak parah. Padahal dulunya ada wisata alam yang sangat indah untuk melihat puncak gunung. ''Kami hanya bisa melakukan konservasi di area seluas 6 hektar saja. Yang hanya difokuskan di wilayah Dusun Jurang Jero, Desa Ngargosuro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Padahal, masih ada enam desa lain yang belum bisa kita lakukan konservasi,'' katanya.
Selain Dusun Jurang Jero, Ngargosuro ada enam desa lainnya yang masih belum tersentuh konservasi, antara lain Ngablak, Mranggen, Tegalrandu, Ngargomulyo, Keningar dan Klaten.
(Suara Merdeka, 4 Desember 2008)
Menurut Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat, kerusakan lebih diakibatkan penambangan liar dan penjarahan kayu. ''Mereka ada juga yang menambang dipinggiran hutan kemudian menggerus area hutan. Lantas kayunya ditebang dan ditimbun dalam truk yang bermutan pasir,'' katanya.
Hutan pinus itu, lanjut dia, memberikan manfaat besar bagi kelestarian alam. Namun sayang setiap tahun jumlahnya terus berkurang dan kerusakan alamnya semakin mengkhawatirkan.
Dia mencontohkan, lingkungan di sekitar Taman Wisata Monumen Tugu Soeharto Jurangjero yang berada di kaki Gunung Merapi rusak parah. Padahal dulunya ada wisata alam yang sangat indah untuk melihat puncak gunung. ''Kami hanya bisa melakukan konservasi di area seluas 6 hektar saja. Yang hanya difokuskan di wilayah Dusun Jurang Jero, Desa Ngargosuro, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Padahal, masih ada enam desa lain yang belum bisa kita lakukan konservasi,'' katanya.
Selain Dusun Jurang Jero, Ngargosuro ada enam desa lainnya yang masih belum tersentuh konservasi, antara lain Ngablak, Mranggen, Tegalrandu, Ngargomulyo, Keningar dan Klaten.
(Suara Merdeka, 4 Desember 2008)
Komentar