Kampung Lapter





Saat survey bangunan kuno bersejarah di Sintang Kalbar, salah satunya adalah Masjid Nata, peninggalan raja-raja Sintang, dibangun tahun 1936. Sayang perawatan dari Pemkab kurang serius, atau sebenarnya sudah serius hanya kurang dana. Kota Sintang sangat menarik untuk dijadikan kajian morfologi kota. Letak kota terbelah oleh pertemuan sungai Melawi dan sungai Kapuas, dua sungai besar di Kalbar. Ada 3 titik pertumbuhan pada masing-masing bidang tanah, seberang Kapuas adalah kota lama (asli), kemudian jepitan antara Melawi dan Kapuas, dibangun kota baru oleh Belanda, dan seberang Melawi merupakan kampung (permukiman) masyarakat setelah Belanda masuk ke Sintang, masyarakat bermukim di dekat bandara tua (sudah tak berfungsi), yang sekarang terkenal sebagai kampung lapter (lapangan terbang).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerakan Tanah (Longsoran)

SEMAR

TATA RUANG BERBASIS PADA KESESUAIAN LAHAN